Penyebab Sakit Kepala Bagian Atas
Sakit kepala bagian atas umumnya disebabkan oleh sakit kepala tegang yang sering menyerang orang dewasa, terutama wanita. Sakit kepala tegang disebabkan oleh otot-otot yang tegang di kepala dan leher.
Banyak hal yang bisa memicu terjadinya ketegangan pada otot-otot tersebut, antara lain:
Selain pada bagian atas, sakit kepala tegang bisa juga terasa pada bagian depan dan sisi kanan kiri kepala. Sakit kepala yang demikian juga bisa disebabkan oleh migrain. Gejala-gejala lain yang dapat timbul pada sakit kepala akibat kondisi tersebut antara lain:
Konsumsi terlalu banyak obat
Saat merasa sakit kepala, Anda mungkin cenderung memilih mengonsumsi obat untuk meredakan rasa sakitnya. Namun, penggunaan obat sakit kepala yang terlalu berlebihan ternyata juga dapat menyebabkan rasa sakit kepala.
Maka itu, jika Anda merasa sakit kepala, hindari menggunakan obatnya secara rutin. Apalagi, jika obat tersebut bukan didapat dari resep dokter. Pasalnya, ada obat sakit kepala yang bisa dibeli secara bebas di apotek. Untuk itu, bijaklah dalam penggunaan obat tersebut.
Olahraga terlalu berat
Bagi sebagian orang, sakit kepala mungkin dipicu karena melakukan latihan atau jenis olahraga yang dilakukan secara intens. Ya, olahraga intens yang dilakukan secara berlebihan berpotensi menyebabkan rasa sakit di puncak kepala Anda.
Sebagai contoh, ketika Anda berlari sprint atau melakukan gerakan olahraga yang berulang. Maka dari itu, sebelum melakukan latihan ada baiknya untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu.
Cara mengatasi sakit kepala bagian atas
Anda bisa mengatasi sakit kepala yang terasa di bagian atas dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu atau melakukan pengobatan alternatif.
Umumnya, cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi rasa sakitnya sesuai dengan penyebab sakit kepala yang dialami. Berikut penjelasan lengkapnya yang perlu diketahui.
Oksipital neuralgia
Oksipital neuralgia adalah sakit yang muncul karena saraf yang bergerak dari tulang belakang ke kulit kepala mengalami kerusakan, iritasi, atau terjepit. Kondisi ini dapat menyebabkan sakit kepala bagian belakang yang mungkin menjalar hingga ke atas.
Biasanya, kondisi ini diikuti dengan gejala seperti rasa sakit seperti disetrum, dan biasanya gejala semakin parah saat Anda bergerak.
Terpapar suhu yang terlalu dingin bisa menyebabkan otak terasa seperti membeku. Hal ini bisa terjadi saat Anda makan es krim dalam jumlah banyak atau minum minuman yang sangat dingin.
Saat terjadi brain freeze, ada kemungkinan Anda akan merasakan sakit di bagian atas kepala meski hanya bertahan selama beberapa detik saja. Rasa sakit ini akan segera hilang jika suhu dingin di kepala juga menghilang.
Reversible Cerebral Vasoconstriction (RCVS)
Kondisi ini tergolong langka dan terjadi ketika pembuluh darah di area otak mengerut. Hal ini pula yang memicu terjadinya sakit kepala yang parah di dekat bagian atas kepala.
Apabila tidak segera ditangani, penyebab sakit kepala ini dapat menyebabkan stroke atau pendarahan di otak. Beberapa gejala yang bisa terjadi adalah kelemahan parah, kejang, serta penglihatan menjadi kabur.
Sebagian besar pasien yang mengalami RCVS pulih sepenuhnya, namun ada pula yang mengalami kerusakan otak permanen. Biasanya, kondisi sakit kepala ini pun paling umum terjadi pada wanita yang berusia 20 sampai 50 tahun.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi juga bisa menjadi penyebab terjadinya sakit kepala di daerah atas. Hal ini terjadi karena tekanan yang tergolong parah sampai di area tempurung kepala.
Sakit kepala yang dirasakan akibat hipertensi adalah seperti Anda menguncir rambut kencang-kencang di bagian atas kepala. Gejala lain yang bisa dirasakan adalah napas menjadi pendek, kebingungan, serta pandangan yang kabur.
Cara Mengatasi Sakit Kepala Bagian Atas
Penanganan sakit kepala bagian atas umumnya dilakukan untuk meredakan rasa sakit dan mencegahnya kambuh kembali. Berikut ini adalah cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi sakit kepala bagian atas:
Stres berlebih dan kurang tidur merupakan beberapa faktor yang kerap menyebabkan sakit kepala bagian atas. Oleh karena itu, untuk mencegah dan mengatasi sakit kepala bagian atas, Anda dianjurkan untuk tidur yang cukup setiap malam selama 7–8 jam.
Anda juga bisa mengurangi stres dengan cara melakukan relaksasi, olahraga, yoga, atau jalani hobi Anda, misalnya memasak, mendengarkan musik, atau menonton film yang Anda sukai. Dengan begitu, sakit kepala bagian atas pun dapat berangsur-angsur mereda.
Anda bisa mengatasi sakit kepala bagian atas dengan mengonsumsi obat pereda sakit kepala yang dijual bebas, seperti paracetamol atau ibuprofen.
Namun, pada kasus tertentu, khususnya pada sakit kepala yang sering kambuh atau tidak mempan diatasi dengan obat bebas, mungkin dibutuhkan obat-obatan yang hanya bisa diperoleh melalui resep dokter, misalnya obat antidepresan, obat penenang atau anticemas, dan obat antikejang.
Sakit kepala bagian atas terkadang juga bisa muncul karena kebiasaan tidak sehat, seperti terlalu banyak atau sering mengonsumsi kafein dan minuman beralkohol. Oleh karena itu, Anda perlu membatasi atau menghentikan kebiasaan tersebut guna mencegah sakit kepala kambuh kembali.
Meski demikian, konsumsi kafein yang dihentikan mendadak mungkin bisa menyebabkan sakit kepala bagian atas akibat efek caffeine withdrawal pada sebagian orang. Jika Anda sulit berhenti minum kafein, coba konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan.
Selain dengan berbagai cara di atas, sakit kepala bagian atas juga mungkin bisa diredakan dengan beberapa cara alternatif, seperti akupuntur, pijatan kepala, dan aromaterapi.
Itulah berbagai penyebab sakit kepala bagian atas dan cara mengatasinya. Meski demikian, perlu Anda ingat bahwa konsumsi obat pereda nyeri, terutama yang dijual bebas, umumnya hanya bersifat meredakan gejala dan belum tentu dapat mengatasi penyebabnya. Jadi, sebaiknya hindari terlalu sering mengonsumsi obat pereda sakit kepala, dan alangkah baiknya berkonsultasi dengan dokter.
Anda bisa berkonsultasi bersama dokter dengan mudah lewat Chat Bersama Dokter. Lewat konsultasi ini, dokter juga akan menyarankan perawatan rumahan yang bisa dilakukan untuk meredakan sakit kepala bagian atas atau merekomendasikan Anda untuk menjalani pemeriksaan langsung di rumah sakit bila diperlukan.
Sakit kepala tegang adalah jenis sakit kepala yang ditandai dengan nyeri ringan sampai sedang di kepala dan leher. Sakit kepala tegang sering kali digambarkan seperti ada tali yang mengikat kuat di sekitar kepala.
Sakit kepala tegang atau tension headache merupakan jenis sakit kepala yang paling sering terjadi. Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada remaja dan dewasa, terutama wanita.
Meski bisa cukup mengganggu, sakit kepala tegang umumnya dapat diatasi dengan obat-obatan dan pola hidup sehat. Namun, pada beberapa kondisi, misalnya sakit kepala yang terus berulang atau bertambah buruk, pemeriksaan oleh dokter perlu dilakukan.
Apa penyebab sakit kepala bagian atas?
Ada berbagai penyebab yang dapat memicu kondisi tersebut, yang perlu diketahui membahas cara mengatasinya. Beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab sakit kepala pada bagian atas, antara lain:
Sakit kepala tegang (tension headache)
Sakit kepala tegang adalah salah satu penyebab yang paling umum dari timbulnya sakit di atas kepala.
Rasa sakit kepala yang satu ini biasanya terasa tidak nyaman meski tidak terlalu parah. Umumnya, rasa sakit yang dialami seolah kepala sedang diremas-remas dan terdapat beban yang amat berat di pucuk kepala. Beberapa orang bahkan merasakan sakit kepala di ubun-ubun ini menjalar hingga pundak dan leher.
Pemicunya kemungkinan karena otot pada leher dan belakang kepala yang meregang, stres emosional, kelelahan, postur tubuh yang terlalu membungkuk, kurang minum air, infeksi sinus (sinusitis), mata lelah karena berjam-jam di depan komputer, hingga kurang tidur.
Tekanan yang Anda rasakan pada sekitar leher membuat otot di leher, wajah, rahang, hingga kulit kepala ikut terasa tegang.
Penyebab lain dari sakit kepala bagian atas adalah migrain. Saat mengalami migrain, Anda akan merasakan kepala seperti berdenyut yang perlahan-lahan semakin terasa sakit. Rasa sakit ini bisa berawal dari sisi kepala Anda dan berpindah ke bagian atas atau justru sebaliknya. Bahkan, rasa sakit ini bisa terasa hingga ke belakang leher.
Gejala lain yang mungkin Anda alami saat migrain adalah mual, tangan terasa dingin, dan Anda menjadi lebih sensitif terhadap cahaya dan suara.
Penyebab migrain termasuk perubahan hormon, gangguan tidur, bau yang terlalu tajam, kebiasaan merokok, dan kebiasaan melewatkan jam makan.
Jika Anda sedang mengalami migrain, hindari melakukan aktivitas dan upayakan untuk beristirahat di rumah. Pergerakan sederhana seperti berjalan atau membersihkan rumah dapat memperburuk kondisi tersebut, apalagi jika harus beraktivitas di luar.
Mengubah pola makan
Selain menggunakan obat sakit kepala, Anda juga bisa mengubah pola makan Anda. Cobalah untuk menerapkan pola makan sehat, termasuk menghindari makanan dan minuman yang mengandung kafein.
Sekalipun beberapa obat sakit kepala juga mengandung kafein, Anda tetap harus mengurangi asupan kafein karena dapat memperparah kondisi atau sakit yang Anda rasakan.
Selain itu, cobalah untuk mengurangi berat badan jika Anda mengalami obesitas. Ternyata, berat badan yang meningkat pun juga bisa meningkatkan terjadinya sakit kepala bagian atas dan juga migrain.
Tak hanya itu saja, obesitas juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami sakit kepala episodik yang bisa berubah menjadi sakit kepala kronis.