Temuan yang mengada-ada?
Arkeolog dari Jawa Barat Dr Lutfi Yondri tak sependapat dengan hasil penelitian Danny Hilman.
Beberapa literatur menunjukkan Gunung Padang yang terletak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sebetulnya sudah diteliti dan ada dalam catatan yang dibuat oleh Verbeek pada tahun 1981 dan Krom pada 1914.
Deskripsi awal dari dua catatan itu menggambarkan Gunung Padang sebagai kuburan kuno di atas gundukan tanah.
Tetapi jejak kuburan itu tak ditemukan ketika dirinya melakukan penelitian yang dimuat dalam disertasi tahun 2016 silam.
Sumber gambar, Fairfax/Getty Images
Yondri menilai temuan bahwa Gunung Padang adalah piramida yang terkubur mengada-ada atau kesimpulan yang menduga-duga tanpa data yang sahih.
"Pertanyaannya kalau piramida dikubur dalam Gunung Padang apakah pernah ada di Nusantara orang mengubur piramida di dalam gunung?" ungkap Dr Lutfi Yondri kepada BBC News Indonesia.
"Kapan terjadinya orang mengubur piramida di dalam gunung?"
"Berapa banyak material yang dibutuhkan untuk menimbun gunung? Itu bisa dijawab tidak?"
Dia pun mempertanyakan sampel yang digunakan untuk penelitian tersebut.
Di dunia arkeologi, kata dia, "sampel budaya" harus memiliki beberapa syarat: harus berada di satu matrik atau struktur yang sama, harus satu keletakan, satu asosiasi atau kumpulan, dan harus punya konteks.
Kemudian merujuk pada hasil penelitian yang telah dilakukan para ahli.
Untuk konteks, dia menilai Indonesia tidak mempunyai kaitan budaya membuat piramida.
"Pernahkah Indonesia punya budaya piramida? Jangan diada-adain, yang ada di Nusantara punya punden berundak," tegasnya.
Punden berundak adalah susunan batu berbentuk meja yang digunakan untuk upacara pemujaan kepada leluhur.
Dan punden berundak Gunung Padang difungsikan untuk ritual tersebut, sambungnya.
"Jadi semua sampel itu harus diverifikasi, tidak bisa hanya prediksi atau persepsi. Persepsi pun harus didasarkan pada data-data sinkronik dan diakronik serta melihat lagi dalam lintasan budayanya."
Kejuaraan Catur Dunia adalah kompetisi yang diadakan setiap tahun oleh organisasi catur internasional FIDE untuk menentukan Juara Dunia catur. Baik laki-laki maupun perempuan berhak untuk ikut dalam kejuaraan ini. Juara Dunia tidak harus merupakan pemain dengan peringkat Elo tertinggi: juara dunia pada periode 2006-2007, Vladimir Kramnik adalah pemain peringkat ketiga di dunia. Juara dunia saat ini adalah Gukesh Dommaraju, yang mengalahkan juara dunia sebelumnya Ding Liren di Kejuaraan Catur Dunia 2024 dengan skor 7,5 poin berbanding 6,5 poin.
Di luar kejuaraan ini, terdapat pula kejuaraan terpisah hanya untuk wanita, Kejuaraan Dunia Catur Wanita, dan kompetisi serta gelar terpisah untuk yunior, senior, dan komputer. Walaupun demikian, peserta-peserta terkuat dari semua kompetisi lain ini, sering kali melewati kejuaraan lain ini untuk langsung mengikuti kompetisi tingkat tertinggi, Kejuaraan Catur Dunia, walaupun mereka tetap dipertahankan sebagai bagian dari tradisi catur.
Sejak tahun 1886 sampai 1993 gelar Juara Dunia tak terbantahkan (undisputed). Pada tahun 1993, juara saat itu (Garry Kasparov) memisahkan diri dari FIDE dan karenanya muncullah dua juara paralel. Kemudian pada tahun 2006, Juara Dunia "Klasik" Vladimir Kramnik (mendapatkan gelarnya melalui suksesi alami setelah mengalahkan Juara Dunia Garry Kasparov), dan Juara Dunia FIDE Veselin Topalov (yang memenangi Kejuaraan Catur Dunia FIDE 2005), bertanding pada Kejuaraan Catur Dunia FIDE 2006 di Kalmykia untuk menentukan juara dunia sejati. Kramnik berhasil memenangi kejuaraan dan menjadi Juara Dunia sejati.
Lihat pula galeri foto dan Daftar pertandingan kejuaraan catur dunia.
Tak lama setelah Kasparov menjadi juara, Uni Soviet runtuh, sehingga Kasparov terbebas dari cengkeraman negara Soviet. Hal ini menyiapkan panggung bagi kemunduran yang lebih bertahan lama ke sistem FIDE ketika pada 1993, Kasparov dan penantangnya Nigel Short mengeluh tentang korupsi dan rendahnya profesionalisme di lingkungan FIDE. Akibatnya mereka memisahkan diri dari FIDE dan membentuk Professional Chess Association (Asosiasi Catur Profesional - PCA). Mereka bertanding di bawah pengawasan organisasi ini. Kejadian ini kebanyakan diatur oleh Raymond Keene, yang telah lama berada di pusat aktivitas catur di luar papan. Keene membawa pertandingan ini ke London (FIDE sebelumnya merencanakannya di Manchester), dan Inggris dilanda oleh demam catur: Channel Four menyiarkan sekitar 81 program pertandingan ini, BBC juga meliputnya, dan Short muncul dalam iklan bir di televisi. Kasparov mengalahkan Short dengan lima angka, dan minat terhadap catur di Britania pun segera memudar.
FIDE yang diperhadapkan oleh perpecahan PCA, mencabut gelar Kasparov dan mengadakan pertandingan antara Karpov (juara sebelum Kasparov) dan dikalahkan oleh Short dalam babak semi-final Kandidat) dan Jan Timman (dikalahkan oleh Short dalam final Kandidat) di Belanda dan Jakarta, Indonesia. Karpov muncul sebagai pemenangnya.
Kasparov mempertahankan gelar PCA-nya melawan Viswanathan Anand pada 1995, yang mencapai kualifikasi melalui serangkaian pertandingan yang sama dengan sistem FIDE yang lama. Tampaknya penantangnya berikutnya adalah Alexei Shirov, yang menang dalam pertandingan melawan Vladimir Kramnik untuk mengamankan tempatnya. Namun, rencana pertandingan dengan Shirov tak pernah terwujud, dan ia kemudian disingkirkan dari perundingan-perundingannya, yang membuatnya merasa kesal. Sebaliknya, Anand dipasang untuk kembali bertanding dengan Kasparov, tetapi di sini pun rencananya gagal (dalam keadaan yang tidak jelas). Sebaliknya, Vladimir Kramnik diberikan kesempatan untuk melawan Kasparov pada 2000. Dalam sebuah pertandingan yang sangat mengecewakan, Kramnik memenangi pertandingan tersebut dengan dua kemenangan, 13 seri dan tak pernah kalah.
Sementara itu FIDE, setelah satu kali lagi putaran pertandingan tradisional yang memunculkan Karpov sebagai juara yang mengalahkan Gata Kamsky pada 1996, umumnya telah meninggalkan sistem yang lama. Sebaliknya, FIDE memberlakukan sistem gugur di mana sejumlah besar pemain bertanding dalam pertandingan singkat satu sama lain dalam beberapa minggu saja. Permainan yang sangat cepat digunakan untuk memecahkan kebuntuan pada setiap babak; format ini dirasakan oleh sebagian orang gagal mengakui permainan yang berkualitas tertinggi. Kasparov menolak ikut serta dalam pertandingan-pertandingan ini. Demikian pula Kramnik setelah merebut gelar Kasparov pada 2000. Pada bagian pertama dari pertandingan-pertandingan ini, Karpov sang juara diunggulkan langsung ke final (seperti dalam kejuaraan-kejuaraan sebelumnya), tetapi berikutnya sang juara harus menempuh babak kualifikasi seperti para pemain lainnya. Karpov mempertahankan gelarnya dalam kejuaraan yang pertama pada 1998, tetapi ia melepaskan gelarnya itu karena marah atas aturan-aturan yang baru tersebut pada 1999. Alexander Khalifman merebut gelar ini pada 1999, Anand pada 2000, Ruslan Ponomariov pada 2002 dan Rustam Kasimdzhanov memenangi kejuaraan ini pada 2004.
Pada 2002, bukan hanya ada dua juara yang bersaingan, tetapi hasil-hasil pertandingan Kasparov yang kuat – ia memiliki ELO rating tertinggi di dunia dan telah memenangi serangkaian turnamen besar setelah kehilangan gelarnya pada 2000 – menimbulkan kebingungan yang lebih besar tentang siapa sebenarnya sang Juara Dunia. Karenanya pada Mei 2002, grandmaster Amerika Yasser Seirawan memimpin organisasi dari apa yang disebut "Persetujuan Praha" untuk mempersatukan kejuaraan dunia. Kramnik telah mengorganisir sebuah turnamen kandidat (belakangan dimenangi pada 2002 oleh Peter Leko) untuk memilih penantangnya. Karenanya diputuskan bahwa Kasparov akan bermain melawan juara FIDE (Ponomariov) untuk memperebutkan gelar FIDE, dan para pemenang dari dua gelar ini akan bertanding untuk memperebutkan gelar kesatuan.
Namun, pertandingan-pertandingannya ternyata sulit didanai dan diorganisir. pertandingan Kramnik-Leko, yang kini disebut sebagai Kejuaraan Catur Dunia Klasik, baru berlangsung pada akhir 2004 (hasilnya seri, sehingga Kramnik mempertahankan gelarnya). Sementara itu, FIDE tak pernah berhasil mengorganisir pertandingan Kasparov, baik melawan juara FIDE 2002 Ponomariov, atau jaura FIDE 2004 Kasimdzhanov. Sebagian dari frustrasinya terhadap situasi ini, Kasparov pensiun dari catur pada 2005, sementara masih menduduki peringkat pertama di dunia.
Tak lama kemudian, FIDE menghapuskan format sistem gugur kilat dari acara Kejuaraan Dunia dan mengumumkan Kejuaraan Catur Dunia FIDE 2005 dengan sebuah turnamen 8 pemain dengan double round robin yang akan diadakan di San Luis, Argentina. Dengan maksud menghapuskan kebingungan tentang siapa sebenarnya Juara Dunia yang sejati, FIDE mengundang siapapun yang kiranya berhak untuk ikut serta memperebutkan gelar juara atau menantang pemegang gelar tersebut - Kasparov sebagai pemain nomor 1 dunia dari ELO ratingnya, Kramnik sebagai juara dunia Klasik, Kasimdzhanov sebagai juara dunia FIDE, Anand sebagai pemain nomor satu di belakang Kasparov, dan beberapa pemain top lainnya. Namun, baik Kasparov (yang sudah pensiun) dan Kramnik (yang menuntut format pertandingan yang tradisional) menolak undangan mereka untuk ikut serta.
Pemenang yang dominan di San Luis adalah Veselin Topalov dari Bulgaria, dan perundingan-perundingan dimulai untuk pertandingan antara Kramnik-Topalov untuk menyatukan gelarnya.
Pertandingan penyatuan kembali antara Topalov dan Kramnik diselenggarakan pada akhir 2006. Setelah banyak kontroversi, pertandingan itu dimenangi oleh Kramnik. (Lihat Kejuaraan Catur Dunia FIDE 2006). Jadi Kramnik menjadi Juara Catur Dunia pertama yang tidak diragukan dan diakui oleh kedua badan, setelah Kasparov meninggalkan FIDE untuk membentuk PCA pada 1993.
Kramnik gagal mempertahankan gelarnya pada Kejuaraan Catur Dunia FIDE 2007 di Meksiko. Dalam turnamen yang diikuti 8 pemain dengan sistem double round robin, format yang sama seperti yang digunakan untuk Kejuaraan Catur Dunia FIDE 2005, Kramnik hanya memperoleh posisi kedua sehingga gelar juara dunia tak terbantahkan jatuh kepada Viswanathan Anand, yang tak terkalahkan sepanjang turnamen tersebut.
Gunung Padang, sebuah bangunan megalitik kolosal yang terletak di lanskap subur Jawa Barat, Indonesia, mungkin merupakan piramida tertua di dunia. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa situs kuno ini mungkin lebih tua dari .Göbekli di Türkiye. Tepe Mesir dan bahkan lebih tua dari keajaiban batu piramida terkenal
Sebuah tim arkeolog, ahli geofisika, ahli geologi, dan ahli paleontologi yang berafiliasi dengan berbagai institusi di Indonesia telah menemukan bukti yang menunjukkan bahwa Gunung Padang adalah piramida tertua di dunia. Sebagaimana dikutif dari arkeonews.net (21/11/2023)
Kelompok ini menjelaskan studi multi-tahun mereka terhadap situs warisan budaya tersebut dalam artikel mereka yang diterbitkan di jurnal arkeologi interdisipliner Archaeological Prospection pada bulan Oktober.
Gunung Padang, juga dikenal sebagai “gunung pencerahan”, terletak di puncak gunung berapi yang sudah punah dan dianggap sebagai situs suci oleh penduduk setempat. Pada tahun 1998, Gunung Padang ditetapkan sebagai situs warisan budaya nasional.
Dipimpin oleh ahli geologi Danny Hilman Natawidjaja dan timnya di Badan Riset dan Inovasi Nasional, penelitian baru ini menunjukkan bahwa Gunung Padang berasal dari Zaman Es terakhir, sekitar 25.000 hingga 14.000 tahun yang lalu.
t kemungkinan besar “berasal dari bukit lava alami sebelum dipahat dan kemudian diselimuti secara arsitektural”, menurut tim tersebut. Hal ini membuat Gunung Padang setidaknya berusia 16.000 tahun.Gunung Padang terletak di puncak gunung berapi yang sudah punah dan dianggap sebagai situs suci oleh penduduk setempat
Lebih khusus lagi, para peneliti menemukan bukti dari beberapa upaya yang, jika digabungkan dari waktu ke waktu, akan menghasilkan struktur yang lengkap. Yang pertama adalah pahatan lava, di mana para pembangun mengukir bentuk-bentuk di puncak gunung berapi kecil yang mati. Kelompok lain menambahkan lapisan batu bata dan kolom batu beberapa ribu tahun kemudian, antara tahun 7900 dan 6100 SM. Kelompok lain kemudian menambahkan lapisan tanah pada bagian bukit, menutupi sebagian pekerjaan sebelumnya. Kemudian, antara tahun 2000 dan 1100 SM, kelompok lain menambahkan tambahan tanah lapisan atas, terasering batu, dan elemen lainnya.
Studi ini menantang keyakinan konvensional dengan menyoroti kemampuan batu canggih yang ditunjukkan oleh para pembangun Gunung Padang. Bertentangan dengan ekspektasi yang didasarkan pada budaya pemburu-pengumpul tradisional, penelitian ini mengungkapkan adanya praktik konstruksi maju selama periode glasial terakhir.
(a) Pemandangan Gunung Padang dari udara diambil dari helikopter. (b) Topografi dan peta lokasi dihasilkan dari survei geodesi terperinci. (c) Peta Geologi wilayah Gunung Padang (Sudjatmiko, 1972). (d) Peta ortofoto yang diperoleh dari survei drone yang dilakukan pada tahun 2014, menunjukkan lokasi lokasi penggalian parit (persegi panjang putih) dan lokasi pengeboran inti (titik merah). T1, Teras 1; T2, Teras 2; T3, Teras 3; T4, Teras 4; T5, Teras 5. Kredit: Prospeksi Arkeologi (2023). DOI: 10.1002/arp.1912
Tim peneliti melakukan studi ilmiah jangka panjang terhadap struktur studi baru ini. Mereka mempelajari struktur tersebut menggunakan tomografi seismik, tomografi resistivitas listrik, dan radar penembus tanah dari tahun 2011 hingga 2015. Mereka juga mengebor ke dalam bukit dan mengumpulkan sampel inti, yang memungkinkan mereka menggunakan teknik penanggalan radiokarbon untuk menentukan usia lapisan bukit tersebut. .
Tim peneliti juga menemukan beberapa bukti yang menunjukkan mungkin ada beberapa bagian berlubang di dalam struktur, yang menunjukkan kemungkinan adanya ruang tersembunyi. Mereka berencana menelusurinya dan kemudian menurunkan kamera untuk melihat apa yang mungkin ada di area tersebut.
“Gunung Padang berdiri sebagai sebuah bukti yang luar biasa, berpotensi menjadi piramida tertua di dunia,” kata para peneliti dalam makalah tersebut.
Warta Kaltim @2024-Jul
JAKARTA – Bagi masyarakat Suku Mentawai, Sumatra Barat, tato adalah pakaian abadi dalam mengarungi kehidupan dan menghadapi kematian. Rajahan yang ada di tubuh mereka, melambangkan sebuah filosofi dan strata sosial kehidupan si pemilik tato.
Misalnya, mereka yang sehari-hari bekerja dan memiliki keahlian sebagai pemburu, maka gambar tato yang akan dibuat akan berhubungan dengan perburuan. Biasanya gambar yang dibuat adalah hewan buruan seperti babi, atau busur panah yang mereka gunakan.
Lalu, jika orang tersebut sehari-hari bekerja sebagai nelayan, maka desain tato yang dibuat adalah mata suba, mata jaring hingga mata kail. Satu hal yang pasti, apapun latar belakangnya, tato yang tergambar di badannya harus melambangkan keseimbangan antara alam dan penghuninya.
Dalam kepercayaan suku Mentawai, tato memiliki tiga fungsi yang sudah ada sejak zaman nenek moyang. Pertama, sebagai identitas diri sebagai warga keturunan suku Mentawai. Kedua, sebagai penanda status sosial dan profesi yang mereka jalani.
Ketiga, tato ini dibuat sebagai hiasan tubuh atau keindahan semata. Bagi mereka yang menggunakan makna ini, tato akan dibuat dengan desain yang lebih baik dan kualitas gambar yang benar-benar diperhatikan.
Tiga fungsi itu akan menemukan satu tujuan, yaitu masing-masing dari mereka bisa saling membaca jati diri lawan bicarannya. Hal baiknya, mereka bisa saling menghargai perbedaan dan status sosial yang ada di masyarakat suku Mentawai.
Perlu diketahui, tato milik suku Mentawai adalah seni tato tertua di dunia. Sejarah mencatat tato Mentawai sudah ada sejak tahun 1.300 sebelum Masehi atau 200 tahun lebih dahulu daripada tato Mesir yang ditemukan pada 1.500 sebelum Masehi.
TradisiPembuatan tato bagi suku Mentawai sendiri juga tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Suku Mentawai yang masih memegang teguh kepercayaan nenek moyang yakni Arat Sabulungan, menginstruksikan bahwa pembuatan tato harus melewati beberapa ritual tertentu.
Sabulungan sendiri memiliki makna sa (sekumpulan) dan bulung (daun). Artinya sekumpulan daun itu (tato) dirangkai dalam lingkaran yang terbuat dari pucuk enau atau rumbia yang diyakini memiliki tenaga gaib.
Arat Sabulungan mengatur bahwa bagi mereka yang berkelamin laki-laki dan sudah memasuki usia 11 tahun, orang tuanya harus segera memanggil sikerei dan rimata atau kepala suku. Mereka akan berunding dalam menentukan hari dimana anak mereka bisa melaksanakan penatoan sebagai simbol menjadi keturunan suku Mentawai.
Setelah tanggal disepakati, proses selanjutnya adalah menghubungi Sipatiti atau seniman tato suku Mentawai. Untuk memakai jasa sipatiti, si pemilik hajat harus membayarnya dengan seekor babi dan bukan menggunakan uang.
Proses selanjutnya ialah dilakukannya upacara punen Enegat yang dipimpin Sikerei di puturukat atau di galeri tato milik Sipatiti. Kemudian penatoan awal atau yang biasa disebut dengan Janji Gagak Borneo akan dilakukan pada pangkal lengan.
Setelah usianya beranjak dewasa, penatoan akan dilanjutkan menggunakan pola darukat di dada, titi teytey di pinggang dan punggung, titi rere pada paha dan kaki, titi puso di atas perut, dan titi tatep di dada.
Untuk alat-alat yang digunakan untuk menato mengandalkan barang dari alam yang mudah didapat. Alat perajah yang digunakan adalah lilipat patitik yang berbentuk dua kayu. Satu ujungnya adalah jarum, sementara ujung lainnya adalah pemahat.
Jarumnya sendiri terbuat dari kayu karai atau tulang binatang yang diruncingkan. Dahulu kala untuk mendesain tato menggunakan lidi yang digoreskan ke kulit seseorang yang akan ditato. Akan tetapi seiring berkembangnya zaman desain itu dipola menggunakan spidol agar mengurangi rasa sakit.
Sementara untuk memberikan pewarnaan, suku Mentawai menggunakan olahan jelaga atau butiran arang yang biasanya menempel pada tungku masak di dapur. Juga bisa menggunakan daun pisang untuk memberikan warna hijau.
- Pada hari kedua di Mentawai, saya dan Anti berkesempatan berkunjung ke rumah seorang dari Suku Mentawai. Sebelumnya, kami sudah pernah membaca dan mendengar cerita mengenai Suku Mentawai dan kebudayaannya yang terpelihara. Kali ini, kami hendak berkenalan langsung dan melihat seperti apa kehidupan sehari-hari Suku Mentawai di Pulau Siberut.
Menggunakan perahu bermotor, kami menempuh perjalanan sekitar empat puluh dari Muara Siberut untuk mencapai perkampungan terdekat. Kami menuju hulu Sungai Gereget yang lebar dan berair tenang. Di kanan kiri terdapat hutan bakau dan pohon sagu yang rimbun. Sesekali kami berpapasan dengan Suku Mentawai yang sedang menaiki pompong (perahu kayu tradisional Mentawai).
Sampailah kami pada uma (rumah khas Mentawai) yang berdiri di tepi sungai. Teman Mentawai kami, Tutulu, dan keluarganya menyambut hangat sembari mengucap, "aloitta?" yang artinya "apa kabar?". Perhatian saya seketika terpusat pada tato yang menghiasi tubuh sebagian besar orang dewasa yang ada di sana, baik di tubuh lelaki maupun perempuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tengah obrolan, Tutulu dan kakaknya yang merupakan seorang sikerei (dukun budaya) lalu bercerita mengenai pembuatan tato khas Mentawai. Tato, mereka menyebutnya titi, adalah salah satu bagian dari ekspresi seni dan perlambang status orang dari Suku Mentawai. Dulu, tato populer di kalangan baik lelaki maupun perempuan Mentawai yang telah dewasa. Kini, hanya sebagian kecil suku Mentawai yang masih bertato. Sebagian dari mereka bisa ditemui di pedalaman Pulau Siberut.
Tato dibuat oleh seorang sipatiti (pembuat tato). Proses pembuatan tato memakan waktu yang lama, terutama pada tahap persiapannya yang bisa sampai berbulan-bulan. Ada sejumlah upacara dan pantangan (punen) yang harus dilewati oleh orang yang ingin ditato. Tak semua orang sanggup melewati tahap ini.
Sebelum sipatiti mulai membuat tato, ada ritual upacara yang dipimpin oleh sikerei (dukun budaya Mentawai). Tuan rumah lalu mengadakan pesta dengan menyembelih babi dan ayam. Daging babi dan ayam ini juga sebagai upah yang diberikan untuk sikerei. Tutulu bercerita bahwa ntuk menyelenggarakan pesta membuat tato ini saja bisa menghabiskan biaya sekitar lima juta rupiah.
Jarum yang digunakan terbuat dari tulang hewan atau kayu karai yang diruncingkan. Dengan mengetok-ngetoknya, terciptalah garis-garis yang merupakan motif utama tato suku Mentawai. Pewarna yang digunakan berasal dari arang yang menempel di kuali. Sikerei yang merupakan kakaknya Tutulu berkata bahwa biasanya pembuatan tato dimulai dari telapak tangan, tangan, kaki lalu tubuh. Selama beberapa hari, kulit yang baru ditato akan bengkak dan mengeluarkan darah. Membayangkannya saja saya ngeri.
Konon, tato Mentawai termasuk seni tato tertua di dunia, bahkan lebih tua dari tato Mesir. Sayangnya, kini hanya sebagian kecil saja suku Mentawai yang masih mempertahankannya. Hal ini akibat adanya larangan Pemerintah terhadap berkembangnya ajaran animisme di masa lalu. Tato adalah salah satu produk budaya yang kemudian perlahan menghilang. Ratusan motif tato yang pernah menghiasi penduduk asli Mentawai pun tidak sempat terdokumentasi. Bahkan Tutulu yang kami kenal pun, menghiasi tubuhnya dengan tato gambar bunga dan jangkar yang jelas bukan motif asli tato Mentawai.
Tertarik membuat tato khas Mentawai?
Pengalaman para peserta ACI lainnya dapat dilihat di
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kejuaraan Dunia M5 MLBB, umumnya dikenal sebagai Kejuaraan Dunia M5 atau M5, akan menjadi edisi kelima Kejuaraan Dunia Mobile Legends. Ini akan diadakan dari 2 Desember hingga Grand Final pada 17 Desember di Metro Manila, Filipina.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kejuaraan Dunia Mobile Legends: Bang Bang atau M-SERIES WORLD CHAMPIONSHIP (bahasa Inggris: Mobile Legends: Bang Bang World Championship) adalah turnamen internasional esports tahunan untuk game Mobile Legends: Bang Bang di mana tim di seluruh dunia akan saling berhadapan untuk menjadi juara dunia Mobile Legends. Turnamen tahunan ini dipersembahkan oleh Moonton dan telah diselenggarakan sebanyak lima kali.
Kejuaraan Dunia Mobile Legends: Bang Bang terbaru, juga dikenal sebagai M5, diadakan pada bulan Desember 2023.[2]
Kejuaraan Dunia pertama diadakan di Kuala Lumpur di Malaysia. Lebih dari 16 tim berkompetisi dari Asia, Amerika Selatan dan Eropa yaitu Brazil, Kamboja, Indonesia, Jepang, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Rusia, Thailand, Amerika Serikat dan Vietnam.[3] Pada akhirnya, EVOS Legends dan Rex Regum Qeon bertarung di Grand Final dengan Best of 7. Di Final, EVOS Legends akan memenangkan Kejuaraan Dunia dalam 7 Game dan mereka dinobatkan sebagai Kejuaraan Dunia pertama. Dengan Kumpulan Hadiah sebesar $250.000, Team EVOS Legends akan membawa pulang $80.000, dan MVP memenangkan $3.000.[3][4][5]
Kejuaraan Dunia Kedua akan diadakan di tempat umum sebelum pandemi COVID-19 melanda seluruh dunia yang telah membatalkan pertandingan Kejuaraan Dunia M2 publik. Namun, Kejuaraan Dunia Kedua tetap dilanjutkan karena diadakan pada 18-24 Januari 2021. Tempat asli Kejuaraan Dunia Kedua berada di Jakarta di Indonesia tetapi dipindahkan ke Singapura. M2 menampilkan lebih dari 12 tim dari berbagai negara dari seluruh dunia seperti Brasil dan Rusia, tetapi sepenuhnya didominasi oleh tim esports berbasis Asia seperti Kamboja, Indonesia, Jepang, Malaysia, Myanmar, Filipina, dan Singapura.[6] Juara bertahan EVOS Legends tidak berpartisipasi dalam Kejuaraan tersebut, namun cabang Singapura mereka memenuhi syarat untuk bertanding.[7] Di antara dua belas tim, tim esports Filipina Bren Esports dinobatkan sebagai juara dengan mengalahkan Burmese Ghouls dalam tujuh pertandingan.
Kejuaraan Dunia Ketiga dijadwalkan akan diadakan di Singapura untuk kedua kalinya pada 6-19 Desember 2021.
Gunung Padang 'berpotensi menjadi piramida tertua di dunia' - Bagaimana bentuk dan fungsinya?
Sumber gambar, Fairfax/Getty
Peneliti Danny Hilman Natawidjaja menyebut hasil penelitian terbarunya soal Gunung Padang bakal mengubah sejarah bahwa peradaban di Indonesia sudah berkembang sebelum abad ke-4 Masehi. Sebab, menurut hasil penelitian Danny, Gunung Padang berpotensi menjadi piramida tertua di dunia.
Itu mengapa dia berharap dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengungkap rahasia tersembunyi sekaligus peradaban kuno di situs misterius tersebut.
Akan tetapi, arkeolog dari Jawa Barat, Dr Lutfi Yondri, menyebut kesimpulan itu mengada-ada karena hasil verifikasinya dan kajian literatur yang ada menyebutkan piramida tidak ada dalam lintasan budaya di Indonesia.
Bagaimana bentuk piramida Gunung Padang?
Situs Gunung Padang, kata Danny Hilman, bukanlah bukit alami melainkan konstruksi berbentuk piramida berlapis.
Lapisan pertama yakni yang paling atas – yang dipenuhi tanah, tumbuh-tumbuhan, berusia 1.000 2.000 tahun sebelum Masehi.
Lapisan kedua yang terdiri dari tumpukan pecahan batuan kolom dengan panjang hingga 1 meter, berusia 5.000 - 6.000 tahun sebelum Masehi.
Lapisan ketiga atau yang tertua berusia 16.000 - 27.000 tahun sebelum Masehi.
Sumber gambar, Archaeological Prospection/Natawidjaja
"Di lapisan tiga ini terdiri dari batuan yang lapuk, tanah liat hingga butiran kerikil dan batuan vulkanik yang tidak teridentifikasi. Ada juga batuan yang mengandung batuan kolom yang sangat lapuk berbentuk pilar vertikal."
Danny Hilman berkata, usia yang begitu lama pada lapisan terakhir memunculkan dugaan bahwa saat bangunan itu dibuat kemungkinan terjadi bencana yang berkaitan dengan banjir besar – atau kepunahan massal.
Setelah bencana, sambungnya, lapisan kedua dibangun dengan menimbun terlebih dahulu konstruksi pertama.
Di inti piramida, tim peneliti menemukan apa yang mereka gambarkan sebagai struktur batu lava yang "dipahat dengan cermat" dan "masif" yang terbuat dari andesit – sejenis batuan beku berbutir halus.
Sumber gambar, Archaeological Prospection/Natawidjaja
Merujuk pada konstruksi dan pahatan bebatuan, tim peneliti meyakini situs ini sudah ada sejak Zaman Es periode terakhir.
"Temuan ini menantang keyakinan konvensional bahwa peradaban manusia dan pengembangan teknik konstruksi canggih muncul selama periode awal Holosen atau awal Neolitikum."
"Pembuat lapisan ketiga dan kedua di Gunung Padang pasti memiliki kemampuan tukang batu yang luar biasa – yang tidak sejalan dengan budaya pemburu dan peramu tradisional."
Ahli geologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia (BRIN) ini mengatakan temuan tersebut punya arti luar biasa untuk sejarah Indonesia.
Kalau selama ini pengetahuan peradaban Indonesia dimulai dari Kerajaan Kutai pada abad ke-4 Masehi, maka sesungguhnya peradaban sudah ada sebelum itu.
"Secara umum Indonesia seperti terbelakang, seperti anak bawang dibanding dengan India atau China yang sejarahnya lebih tua," ucap Danny Hilman.
Sumber gambar, Fairfax/Getty Images
Itu mengapa dia dan tim peneliti berharap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengungkap rahasia tersembunyi sekaligus peradaban kuno di situs misterius tersebut.
Sebab meskipun situs ini sudah terkubur sekitar 9.000 tahun yang lalu, tapi orang-orang dari berbagai daerah kerap mendatangi lokasinya.
Seperti apa penelitian Gunung Padang?
Temuan terbaru dari penelitian yang dilakukan Danny Hilman Natawidjaja dan sejumlah ahli sebetulnya menguatkan kesimpulannya yang terdahulu bahwa Gunung Padang yang terletak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, berpotensi menjadi piramida tertua di dunia.
Bahkan situs tersebut kemungkinan berusia 10.000 tahun lebih tua dari Piramida Giza di Mesir dan Stonehenge yang terkenal di Inggris.
Dalam jurnal ilmiah Archaeological Prospection yang baru-baru ini terbit, tertulis bahwa dia beserta tim sudah melakukan survei terpadu di Gunung Padang selama tiga tahun, sejak November 2011 hingga Oktober 2014.
Survei-survei itu di antaranya dengan melakukan pemetaan lanskap dan permukaan situs, pengeboran inti, pembuatan parit, dan teknik geofisika terpadu yang melibatkan metode Tomografi Resistivitas Listrik (ERT) dua dimensi serta tiga dimensi, juga Radar Tembus Tanah (GPR).
Kemudian operasi penggalian dimulai pada pertengahan tahun 2012 dengan sebagian besar pekerjaan dilakukan pada Agustus hingga September 2014.
Sumber gambar, Fairfax/Getty Images
Untuk 'parit' yang digali, ukurannya bervariasi antara 1,2 meter sampai 3,9 meter dari permukaan dan kedalamannya mencapai antara 2 dan 4 meter.
"Penggalian parit dilakukan secara manual dengan menggunakan berbagai alat, antara lain sekop dan cangkul," tulis Danny Hilman.
Sementara kegiatan pengeboran inti situs dilakukan untuk mengeksplorasi lapisan batuan yang lebih dalam.
"Untuk aktivitas ini kami menggunakan peralatan pengeboran Jacro 100 yang dilengkapi dengan mata bor berlian NQ berukuran diameter 2 inci dan inti barel 5 kaki."
Batuan dari inti situs tersebut, sambungnya, diteliti dengan analisis petrologi dan petrografi agar diketahui komposisi dan karakteristiknya.
Adapun sampel tanah organik diekstraksi secara hati-hati yang kemudian digunakan untuk analisis penanggalan karbon.
"Intinya ingin menentukan umur Gunung Padang, karena tanah itu mengandung unsur organik yang bisa ditentukan unsur karbonnya yang berasosiasi dengan umur bangunan," ujar Danny Hilman kepada BBC News Indonesia, Rabu (08/11).
Gamenya sudah bagus, tapi coba kalo bisa ajak teman yg lagi online bisa d undang main, wah pasti lebih mantap lagi. Aku kasih 2 bintang dulu. D perbaharui lagi lah min, supaya kita bisa pilih lawan yg mau kita lawan,jangan d kasih lawan gtu aja,kan kita pingin lawan yg pringkat pertama.
1 orang merasa ulasan ini berguna
Untuk 1 x permainan harus mengeluarkan biaya Rp. 50.000 untuk biaya iklan nya yg berdurasi panjang. Biaya main Game ini sama saja dgn main game HDI cuma bedanya di HDI uang habis untuk beli chip tapi game ini uang habis beli paket untuk nonton iklan nyaüòÅ
2 orang merasa ulasan ini berguna